Ikatan Kimia

Ikatan kimia terbentuk antaratom atau antarmolekul untuk mencapai kestabilan dengan susunan elektron terluar seperti gas mulia. Post kali ini akan membahas tentang aturan kestabilan atom, jenis ikatan, penggambaran ikatan berdasarkan struktur Lewis, dan penyimpangan kaidah oktet.

1.    Aturan Kestabilan Atom
Ada dua aturan yang digunakan oleh atom-atom saat berikatan untuk mencapai kestabilan, yaitu aturan oktet dan duplet. Aturan oktet yaitu jika atom cenderung memiliki delapan elektron pada kulit terluar. Aturan duplet yaitu jika atom cenderung hanya memiliki dua elektron pada kulit terluar. Contoh : 1H, 2He, 3Li, 4Be. Jika elektron terluar berjumlah 1,2, atau 3, atom akan cenderung melepaskan elektron. Sementara itu, jika elektron terluar berjumlah 4,5,6, atau 7, atom cenderung menangkap elektron.

2.    Jenis Ikatan
Jenis Ikatan Kimia yang utama sebagai berikut.
a.    Ikatan Ion
Ikatan Ion adalah ikatan antaratom yang melepas elektron (atom unsur logam) dan menangkap elektron (atom unsur nonlogam). Ikatan Ion juga terjadi antara ion positif dan ion negatif. Senyawa yang berikatan ion disebut senyawa ion. Ciri-ciri senyawa ion sebagai berikut.
1)    Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.
2)    Pada suhu kamar berwujud padat.
3)    Dalam keadaan lelehan murni dapat menghantarkan arus listrik (bersifat konduktor)
4)    Dalam bentuk larutan juga dapat menghantarkan arus listrik.
b.    Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adlaah ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi antara atom-atom yang bersifat elektronegatif atau antaratom unsur nonlogam. Berdasarkan bentuk ikatannya, ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, dan ikatan kovalen koordinasi. Berdasarkan jenisnya, ikatan kovalen dibagi menjadi 2 yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar. Senyawa yang berikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Ciri-ciri senyawa kovalen sebagai berikut.
1)    Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah
2)    Mempunyai 3 wujud yaitu padat,cair dan gas.
3)    Dalam keadaan lelehan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik (bersifat isolator)
4)    Dalam bentuk larutan, senyawa kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik, sedangkan kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan arus listrik.

3.    Penggambaran Ikatan Berdasarkan Struktur Lewis
Struktur Lewis molekul atau ion berfungsi menggambarkan distribusi elektron valensi atom-atom yang terlibat dalam molekul atau ion tersebut. Langkah-langkah menggambarkan struktur Lewis sebagai berikut.
a.    Menghitung elektron valensi atom, untuk ion perlu ditambahkan elektron ke setiap muatan negatif atau elektron dikurangi untuk muatan positif.
b.    Menempatkan satu pasang elektron dalam setiap ikatan.
c.    Melengkapi bentuk oktet dari ikatan atom ke atom pusat (untuk hidrogen menggunakan bentuk duplet)
d.    Sisa elektron ditempatkan pada atom pusat.
e.    Jika atom pusat belum memenuhi aturan oktet, dapat dilakukan pengaturan kembali dengan membentuk ikatan rangkap 2 atau 3.

4.    Penyimpangan Kaidah Oktet
Senyawa kovalen dapat mengalami penyimpangan kaidah oktet. Penyimpangan kaidah oktet dapat terjadi oleh bebrapa keadaan berikut.
a.    Senyawa tidak mencapai aturan oktet yaitu berupa senyawa kovalen biner sederhana dari unsur Be, B, dan Al yang merupakan unsur-unsur dengan elektron valensi kurang dari 4. Contoh BeCL2, BCl3, dan AlBr3.
b.    Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contoh NO2 dengan elektron valensi 17.
c.    Senyawa dengan oktet berkembang berupa unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat membentuk senyawa melampaui aturan oktet. Unsur-unsur tersebut mempunyai jumlah elektron pada kulit terluar lebih dari 8 (kulit terluar berupa M, N, dan seterusnya dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contoh : PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.

0 Response to "Ikatan Kimia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel